Inspeksi Mendadak DPRD Makassar: Penuhi Janji kepada Pedagang Pasar Sawah
Sulsel
INFOO24JAM.ID, Pasuruan (Jawa Timur) – Media sosial kembali dihebohkan dengan aksi seorang pria asal Pasuruan, Jawa Timur, yang dengan santainya memamerkan tumpukan uang pecahan baru senilai Rp 2 miliar. Pria bernama Wildan tersebut mengunggah videonya di akun TikTok @rama.wildan, memperlihatkan lembaran uang pecahan Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000 yang ditumpuk rapi.
Aksi ini langsung menuai reaksi panas dari warganet. Pasalnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan uang baru karena terbatasnya layanan penukaran dari Bank Indonesia (BI). Sesuai aturan BI, masyarakat hanya diperbolehkan menukarkan uang baru dengan batas maksimal Rp 4,3 juta per orang.
Namun, berbeda dengan kebanyakan orang, Wildan justru tampak memiliki stok berlimpah. Tak hanya sekadar memamerkan, ia juga secara terang-terangan menawarkan jasa penukaran uang baru kepada masyarakat. Dalam videonya, ia mengajak warga yang ingin menukar uang untuk datang ke lokasi usahanya yang terletak di depan Hotel Adam, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
“Alamatnya depan Hotel Adam ya, Bangil ya. Sampingnya POM Sidowayah. Yuk merapat bosku,” kata Wildan dalam unggahan videonya.
Unggahan tersebut langsung viral dan diunggah ulang oleh berbagai akun media sosial, termasuk akun X @Pai_C1. Berbagai komentar bernada geram pun bermunculan dari netizen yang mempertanyakan bagaimana Wildan bisa mendapatkan uang dalam jumlah sebanyak itu.
“Nyari di BI dibatasi, harus pake aplikasi dan bla-bla. Nah ini punya pecahan sejumlah 2M gimana ceritanya?” tulis akun @m44***.
“Pantesan aja gua susah nukerinnya,” sahut akun @ted***.
“Akun @bank_indonesia membisu. Padahal nyari tukeran duit susah banget kalau nggak daftar BI PINTAR (yang mana sistemnya nggak kuat kalau pengunjungnya membeludak). Eh, ini anak malah dapat 2 M,” cuit akun @yog***.
Tak hanya itu, beberapa netizen juga menuding adanya praktik ‘orang dalam’ dalam distribusi uang baru.
Setelah videonya menuai kecaman, Wildan akhirnya buka suara. Dalam unggahan terbaru, ia membantah tudingan bahwa dirinya mendapat uang baru secara ilegal atau dari orang dalam bank.
“Usaha ini musiman, saya sudah menjalankannya lebih dari lima tahun. Uang baru ini kami beli dari berbagai sumber, bukan dari orang bank,” tegasnya.
Wildan mengaku mendapatkan uang tersebut dari berbagai tempat, termasuk Surabaya dan platform online.
“Ada yang menawarkan barang ke kami di Surabaya, di mana kami ambil. Kadang juga cari di online. Jadi kalau ada barang, kami ambil. Bukan kami main orang dalam, nggak segitunya, nggak gampang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wildan menegaskan bahwa bisnis penukaran uang baru hanya bersifat musiman dan bukan satu-satunya sumber pendapatannya. Ia juga memiliki usaha rental dan koperasi yang menjadi mata pencaharian utamanya.
Meski sudah memberikan klarifikasi, aksi Wildan tetap menimbulkan pertanyaan di kalangan publik. Bagaimana ia bisa mendapatkan uang dalam jumlah sebesar itu, sementara masyarakat umum harus berjuang dengan batasan ketat dari BI? Pertanyaan ini masih menggantung di benak netizen.
