Tren Positif Penanggulangan Kemiskinan di Gorontalo

Jumat, 25 Juli 2025 19:58 WITA | Ramansyah

INFOO24JAM.ID, Gorontalo Provinsi Gorontalo mencatatkan tren positif dalam penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan data Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Gorontalo No. 43/07/75/Th. XIX yang dirilis pada 25 Juli 2025, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 turun menjadi 13,24 persen, atau menurun 0,63 persen poin dibandingkan posisi September 2024 yang sebesar 13,87 persen.

Jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan signifikan. Pada Maret 2025, tercatat sebanyak 162,74 ribu orang, turun sekitar 7,29 ribu orang dari September 2024 yang berjumlah 170,03 ribu orang.

Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, menyebutkan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh peningkatan daya beli masyarakat dan efektivitas penyaluran bantuan sosial.

Baca juga:

Kerusuhan di Makassar Semakin Mencekam, Munafri Janji Ambil Tindakan Tegas

“Kami melihat adanya peningkatan konsumsi rumah tangga dan penyaluran program perlindungan sosial yang tepat sasaran. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan, baik di perkotaan maupun perdesaan,” ujar Dwi Alwi dalam konferensi pers, Kamis (25/7/2025).

Berdasarkan wilayah, penduduk miskin di perkotaan tercatat sebesar 4,68 persen, menurun dari 4,99 persen pada September 2024. Sementara di perdesaan, angka kemiskinan turun lebih tajam dari 21,62 persen menjadi 20,80 persen.

BPS juga mencatat Garis Kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada Maret 2025 mencapai Rp503.854 per kapita per bulan, dengan komposisi:

  • Garis Kemiskinan Makanan: Rp378.641 (75,15%)
  • Garis Kemiskinan Bukan Makanan: Rp125.313 (24,85%)

Dalam rentang waktu delapan tahun terakhir (2017–2025), penurunan angka kemiskinan di Gorontalo tampak konsisten, terutama sejak 2022. Pada September 2017, jumlah penduduk miskin mencapai 200,91 ribu orang (17,14%), dan kini pada Maret 2025, berhasil ditekan hingga 162,74 ribu orang (13,24%).

Meski menunjukkan progres positif, BPS mengingatkan perlunya perhatian lebih besar pada masyarakat perdesaan yang masih menghadapi tingkat kemiskinan tinggi. Pemerintah daerah diharapkan terus memperkuat strategi pemberdayaan ekonomi, khususnya di sektor pertanian dan usaha mikro.

Baca juga:

Dua Warga Banyuwangi Nekat Berangkat ke Makkah dengan Perahu Rakitan dari Galon, Viral di Medsos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *