Inspeksi Mendadak DPRD Makassar: Penuhi Janji kepada Pedagang Pasar Sawah
Sulsel
                        
INFOO24JAM.ID, Nabire (Papua Tengah) – Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Papua yang melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang siswa. ASN tersebut tertangkap kamera menendang dan menginjak seorang siswa SMP yang ikut dalam aksi demo menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
Dalam video yang dibagikan akun X @JhonSitorus_18, terlihat seorang ASN berseragam coklat bertanya kepada siswa yang masih duduk di bangku SMP tetapi ikut dalam aksi demonstrasi. Seorang siswa yang duduk di barisan depan pun mengangkat tangannya. Tak disangka, ASN tersebut langsung mendatangi anak itu dan melakukan tindak kekerasan dengan menendang serta menginjak bagian pahanya.
Tak hanya itu, seorang pria yang diduga ajudan ASN tersebut terlihat melakukan intimidasi terhadap para siswa yang berunjuk rasa. Mirisnya, insiden ini terjadi di hadapan jajaran pemerintahan dan kepolisian yang tampak menyaksikan kejadian tersebut tanpa memberikan respons tegas.
ASN yang melakukan tindakan tersebut diidentifikasi sebagai Viktor Tebai, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire. Video aksi kekerasan ini pun langsung menuai kecaman luas dari warganet. Banyak yang geram dengan sikap Viktor, mengingat ASN seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Netizen Murka: Tindakan Biadab!
Berbagai komentar tajam membanjiri media sosial, mengecam tindakan Viktor Tebai:
“Dia anak kecil, tapi yang tua memberi contoh yang tidak beretika. Memalukan!” – @omb***
“Orang pintar pasti pilih pendidikan gratis, apa ada yang salah?” – @lia***
“Tindakan biadab seorang ASN tidak bisa ditolerir!” – @bul***
“Harus ditegur keras! Anak-anak berhak mengekspresikan pendapatnya, ini bagian dari demokrasi.” – @cap***
Banyak netizen juga menyoroti pentingnya pendidikan gratis dibandingkan program populis seperti MBG. Mereka menilai tindakan kekerasan ini mencerminkan sikap otoriter dan menindas aspirasi generasi muda yang ingin memperjuangkan hak pendidikan yang lebih baik.
Menanti Respons Tegas Pemerintah
Kasus ini semakin menambah catatan buruk bagi institusi pemerintah, terutama dalam menghadapi kritik publik. Masyarakat kini menunggu respons dari pemerintah daerah dan Kementerian terkait. Apakah akan ada sanksi tegas bagi ASN yang bertindak semena-mena terhadap siswa? Ataukah kasus ini hanya akan berlalu begitu saja?
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan terhadap anak, apalagi dalam konteks demokrasi, tidak boleh dibiarkan. Anak-anak berhak menyuarakan pendapat mereka tanpa takut diintimidasi oleh pihak yang seharusnya melindungi mereka.
Kini, publik menunggu keadilan! Akankah ada tindakan tegas atau justru kasus ini dibiarkan berlalu tanpa konsekuensi?