Inspeksi Mendadak DPRD Makassar: Penuhi Janji kepada Pedagang Pasar Sawah
Sulsel
                        
INFOO24JAM.ID, KEDIRI (Jawa Timur) – Dunia pendidikan kembali diguncang kabar mengejutkan! Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) di Kediri tertangkap basah oleh guru saat meracik minuman keras (miras) oplosan di lingkungan sekolah.
Video yang diunggah oleh akun X @Heraloebss itu memperlihatkan sekitar 20 siswa SD berseragam putih-merah tertunduk saat diinterogasi oleh guru. Mereka diduga meracik miras oplosan yang disebut sebagai “Es Moni.” Dalam video tersebut, seorang guru terdengar bertanya dalam bahasa Jawa, “Oplosannya ada campuran obat?” Seorang siswa pun menjawab, “Iya, ada,” meski segera dibantah oleh beberapa teman lainnya yang mengaku tidak ada campuran obat dalam minuman tersebut.
Kejadian ini memicu keprihatinan luas dari netizen. Banyak yang menilai bahwa peredaran miras oplosan masih menjadi ancaman serius bagi anak-anak, terlebih jika mereka sudah mampu meraciknya sendiri.
Akun @Heraloebss bahkan mengaitkan insiden ini dengan kasus serupa yang terjadi pada 2024 lalu, di mana seorang pria di Kediri tertangkap tangan menjual miras oplosan kepada anak-anak SD.
“Sebelumnya, Pria Kota Kediri Tertangkap Tangan Jual Minuman Oplosan ke Anak di Bawah Umur (2024). Kini, Anak SD sudah bisa bikin minuman Oplosan Sendiri (2025). Serusak ini generasi emas Indonesia, miris!” tulisnya dalam unggahan yang menuai ribuan komentar.
Netizen ramai-ramai mengecam fenomena ini.
“Miris! yang ada kalau seperti ini, malah makin (c)emas,” tulis akun @bos***.
“Kota religius tapi belum tentu dengan masyarakatnya, semoga cepat membaik untuk generasi emas 2090,” timpal akun @dad***.
Banyak yang menilai lemahnya pengawasan orang tua dan sekolah turut berkontribusi terhadap masalah ini.
“Dampak media sosial, dampak pergaulan tanpa pengawasan dan imbas dunia pendidikan yang semata lahan untung para pebisnis,” komentar akun @wor***.
Sementara itu, beberapa netizen juga menyoroti peran pemerintah dalam mengatasi peredaran miras oplosan yang kini bahkan menyasar anak-anak.
“Hukum harus menyesuaikan zaman. Efek samping paparan gadget dan internet tanpa pengawasan membuat anak-anak mengalami proses dewasa dini ke arah yang buruk,” ujar akun @mad***.
Fenomena minuman oplosan dengan campuran suplemen energi seperti Kukubima dan Extra Joss, yang dikenal sebagai “Es Moni,” ternyata bukan hal baru. Menurut pengakuan seorang netizen, di Demak, minuman ini sudah banyak dijual secara bebas selama setahun terakhir tanpa tindakan tegas dari pihak berwenang.
Pemerintah dan aparat penegak hukum pun didesak untuk segera bertindak sebelum lebih banyak anak-anak terjerumus dalam bahaya miras oplosan.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, terutama orang tua, pendidik, dan pemerintah, untuk lebih serius dalam mengawasi pergaulan serta pola konsumsi anak-anak. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin insiden serupa akan terus terulang dan mengancam masa depan generasi muda Indonesia.