Inspeksi Mendadak DPRD Makassar: Penuhi Janji kepada Pedagang Pasar Sawah
Sulsel
                        
INFOO24JAM.ID, Gorontalo – Nilai ekspor Provinsi Gorontalo pada September 2025 tercatat sebesar 13,4 juta dolar AS. Meski mengalami penurunan 23,64% dibanding bulan sebelumnya, capaian ini justru menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 60,19% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada September 2024.

Plt. Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti , mengungkapkan bahwa secara kumulatif, performa ekspor sepanjang Januari hingga September 2025 juga menggembirakan. Terjadi peningkatan sebesar 44,28% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024.
“Peningkatan ekspor tahunan ini menunjukkan adanya perbaikan kinerja perdagangan luar negeri Gorontalo, khususnya pada sektor perikanan dan olahan hasil pertanian,” jelas Dwi Alwi Astuti, Senin (3/11/2025).
Negara Tujuan dan Komoditas Andalan
Berdasarkan negara tujuan, Jepang masih menjadi mitra ekspor terbesar Gorontalo pada September 2025 dengan nilai 2,89 juta dolar AS. Komoditas andalan yang dikirim antara lain ikan, udang, dan kepiting (HS 03), serta kayu dan barang dari kayu (HS 44).
Posisi kedua ditempati Jerman dengan nilai ekspor 2,26 juta dolar AS, yang didominasi oleh buah, biji, dan kacang olahan (HS 08). Sementara itu, Rusia menempati urutan ketiga dengan nilai 966 ribu dolar AS dari jenis komoditas yang sama.
Ekspor Gorontalo juga menjangkau sejumlah negara lain seperti Singapura, Malaysia, Belanda, Polandia, Tiongkok, Inggris, serta negara-negara Uni Eropa lainnya. Negara dengan peningkatan ekspor tertinggi secara bulanan adalah Inggris, yang melonjak 471,23% dari 445.500 dolar AS pada Agustus menjadi lebih dari dua juta dolar AS pada September.
Secara kumulatif sepanjang 2025, Jepang masih menjadi kontributor terbesar dengan porsi 38,85%, diikuti oleh Jerman (20,64%), dan Korea Selatan (12,48%).
Kayu dan Hasil Olahan Dominasi Ekspor
Dari sisi komoditas, kelompok barang terbesar pada September 2025 berasal dari HS 08 (buah, biji, dan kacang olahan) senilai 4,5 juta dolar AS. Kemudian diikuti oleh HS 44 (kayu dan barang dari kayu) sebesar 2,8 juta dolar AS, serta HS 21 (makanan olahan) senilai 174 ribu dolar AS.
Secara kumulatif, kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) menjadi penyumbang utama ekspor Gorontalo sepanjang 2025 dengan kontribusi mencapai 45,79% terhadap total ekspor daerah.
“Kinerja ekspor Gorontalo tahun ini menunjukkan tren positif, meskipun ada fluktuasi bulanan. Ini menandakan produk perikanan dan hasil olahan kayu kita masih diminati di pasar global,” tutup Dwi Alwi Astuti.
Pewarta : Saad Sugai