Inspeksi Mendadak DPRD Makassar: Penuhi Janji kepada Pedagang Pasar Sawah
Sulsel
INFOO24JAM.ID, Gorontalo — Suhardi Rustam, M.Kom., narahubung sekaligus akademisi pendamping UMKM dari Universitas Ichsan Gorontalo Utara, menegaskan pentingnya dukungan sistem pembayaran valuta asing (valas) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Gorontalo agar dapat bersaing di pasar ekspor.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan strategis yang digelar di kota Gorontalo, melibatkan pelaku UMKM, dosen pendamping dari Universitas Ichsan, serta perwakilan Bank Tabungan Negara (BTN). Pertemuan ini menjadi tindak lanjut atas berbagai kendala yang dihadapi pelaku UMKM dalam menerima pembayaran dari buyer luar negeri, khususnya terkait keterbatasan akses transaksi valas.
Upaya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Gorontalo untuk menembus pasar ekspor mendapat dukungan konkret dari Bank Tabungan Negara (BTN). Dalam pertemuan strategis yang digelar di Coffee Toffee, BTN memperkenalkan layanan transaksi valuta asing (valas) untuk mempermudah pembayaran lintas negara bagi pelaku usaha.
Pertemuan ini melibatkan pelaku UMKM, dosen pendamping dari Universitas Ichsan Gorontalo Utara, serta perwakilan BTN. Fokus pembahasan adalah penyelesaian kendala transaksi internasional yang selama ini menghambat UMKM lokal, khususnya dalam menerima pembayaran dari buyer luar negeri.
Suhardi Rustam, M.Kom., dosen pendamping pengabdian masyarakat Universitas Ichsan Gorontalo Utara, menegaskan pentingnya sistem pembayaran valas yang memadai agar produk lokal seperti anyaman enceng gondok dan produk turunan kelapa dapat bersaing di pasar global.
Dalam kesempatan yang sama, Kartika Chandra Pelangi, M.Kom., dosen pendamping pengabdian masyarakat untuk pengembangan dan ekspor produk turunan kelapa, menyoroti besarnya potensi komoditas kelapa Gorontalo. Menurutnya, produk seperti minyak kelapa murni dan olahan lainnya memiliki daya saing tinggi dan sudah dilirik pasar luar negeri, namun masih menghadapi kendala dalam sistem pembayaran lintas negara.
Dua pelaku UMKM inspiratif yang hadir dalam kegiatan ini, yakni Encis Bisa, pemilik Alata Handmade Eceng Gondok, dan Yeni Rorintulus, pemilik Usaha Jaya Anyaman Enceng Gondok, mengungkapkan bahwa produk mereka telah menarik minat buyer luar negeri. Namun, proses transaksi pembayaran menjadi tantangan utama yang belum teratasi.
Menanggapi hal ini, BTN melalui Asri Nurlaeli Dwi Hardika, Treasury Corporate Sales BTN Kantor Pusat, memperkenalkan layanan BTN Treasury sebagai solusi. Layanan ini memungkinkan transaksi ekspor dengan valuta asing secara aman, cepat, dan terintegrasi dengan sistem perbankan global.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Muh. Fadly Said, Funding and Service Unit Head BTN, serta Veronika dari BTS Commercial BTN Cabang Gorontalo, yang bersama-sama memaparkan teknis pembukaan rekening valas serta prosedur ekspor bagi pelaku UMKM.
Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi berkelanjutan antara dunia pendidikan, pelaku usaha, dan sektor perbankan. Sinergi ini diyakini dapat mendorong UMKM Gorontalo untuk lebih siap menembus pasar internasional serta memperkuat perekonomian daerah.