Viral! Pria Ngaku Putra Wilayah Ngamuk dan Minta Proyek Pagar SD Dihentikan, Polisi Buka Suara

Sabtu, 19 April 2025 19:57 WITA | Ramansyah

INFOO24JAM.ID, Bekasi, Jawa Barat – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan aksi seorang pria yang mengaku sebagai putra wilayah sekaligus anggota Karang Taruna. Dalam video yang viral, pria tersebut terlihat mengamuk dan meminta agar proyek pembangunan pagar sekolah dasar dihentikan. Insiden ini terjadi di SDN 01 Setialaksana, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (17/4/2025).

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo dan langsung menyedot perhatian warganet. Terlihat, pria berkaos hitam memarahi seorang pria berkemeja kotak-kotak yang diduga sebagai kontraktor proyek, sembari menuntut agar pekerjaan dihentikan.

“Kalau memang pekerjaan ini dihentikan, disetop, mangga disetop. Dasarnya apa? Kejelasannya apa?” sahut sang kontraktor yang merasa tak diberi penjelasan jelas soal permintaan penghentian proyek.

Pria yang mengaku sebagai warga asli wilayah tersebut kemudian menyoroti tidak adanya papan informasi proyek di lokasi pembangunan. Ia mengklaim hal itu sebagai alasan utama untuk menghentikan pekerjaan.

Baca juga:

Pelaku Curanmor di Makassar Ditembak Polisi usai Melakukan Perlawanan

“Alasan gue yang pertama, papan kegiatan lo kagak dipasang dari awal,” ucapnya dengan nada tinggi.

Tak hanya itu, ia juga menuntut agar warga sekitar dilibatkan dalam proyek, apapun sumber dananya.

“Mau APBN, mau APBD, harus ada keterlibatan lingkungan,” tambahnya.

Aksi pria tersebut langsung menuai kecaman dan reaksi beragam dari warganet. Banyak yang menilai sikapnya arogan dan terkesan mencari keuntungan pribadi.

“Buat keperluan sekolah aja dihalang-halangi. Gimana mau maju pendidikan di Indonesia,” komentar salah satu pengguna Instagram.

“Baru jadi putra wilayah aja udah begini, gimana kalau jadi putra presiden? Matahari mau terbit aja mungkin harus izin dia dulu,” sindir netizen lain.

Sementara itu, sejumlah komentar menyebut aksi tersebut hanyalah modus untuk meminta uang.

Polisi Turun Tangan

Menanggapi video yang viral, Kapolsek Cabangbungin AKP Basuni angkat bicara. Ia membenarkan bahwa dua pria dalam video tersebut berinisial W (pria berkaos hitam) dan R (kontraktor). Namun, ia menegaskan bahwa proyek pembangunan pagar sekolah sepanjang 70 meter tersebut tidak pernah dihentikan secara resmi.

“Pekerjaan tetap berjalan. Tidak ada unsur pemerasan ataupun permintaan jatah preman dalam kejadian itu,” tegas Basuni.

Menurutnya, persoalan yang muncul hanyalah soal administratif, yakni ketiadaan papan informasi proyek yang seharusnya dipasang. Ia juga membantah bahwa tukang berhenti bekerja karena diminta, melainkan karena bahan material, khususnya semen, memang sedang habis.

Untuk menyelesaikan kesalahpahaman, kedua pihak dijadwalkan akan menjalani proses mediasi di kantor desa setempat.

Baca juga:

Musda Hanura Sulsel 2025 Jadi Ajang Konsolidasi Kekuatan Menuju Pemilu 2029

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *