Viral! Dua TikToker Diusir Warga Saat Bikin Konten di Lokasi Banjir Lampung

Rabu, 26 Februari 2025 15:05 WITA | Ramansyah

INFOO24JAM.ID, Lampung – Dua TikToker menuai kecaman setelah video pengusiran mereka oleh warga di lokasi banjir Lampung viral di media sosial. Rekaman tersebut pertama kali beredar di akun Instagram @lambe_turah dan langsung menjadi perbincangan warganet.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria dan wanita tengah membuat konten di kawasan terdampak banjir di Perumahan Arinda Permai, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, pada Minggu (23/2/2025). Namun, aksi mereka justru memancing kemarahan warga setempat.

“Mbak enggak ada rasa empati sama sekali ya! Kami di sini menahan lapar, tapi mbak malah bikin konten buat dapat duit!” teriak seorang ibu dengan nada emosi dalam video tersebut.

Baca juga:

Tertibkan Terminal Bayangan, Munafri Dorong Penataan Ulang Transportasi di Makassar

Tak hanya dinilai tak memiliki empati, kedua TikToker ini juga diduga membahayakan anak-anak dengan mengajak mereka berenang di air banjir. Warga yang melihat kejadian itu pun langsung bertindak, mengusir keduanya dan meminta mereka menghapus video yang telah direkam.

Lebih lanjut, warga semakin geram setelah mengetahui bahwa kedua TikToker tersebut bukanlah penduduk setempat, melainkan datang dari wilayah lain hanya untuk mencari konten viral. Hal ini memperkuat anggapan bahwa mereka memanfaatkan musibah demi keuntungan pribadi.

Baca juga:

“TGR Lunas Kok Dipidana”: Pledoi Kuasa Hukum Soroti Kegalauan Hukum dalam Perkara Korupsi Jalan Gorontalo

Video pengusiran ini pun memantik reaksi keras dari netizen yang menganggap tindakan para konten kreator tersebut tidak pantas.

“Demi konten sampai lupa empati,” tulis akun @ssu***.
“Orang lain kena bencana, malah dimanfaatkan buat cuan,” tambah akun @and***.
“Saya sebagai warga Lampung sangat kecewa. Musibah kok dijadikan bahan konten,” ungkap akun @cal***.

Fenomena konten yang mengeksploitasi bencana memang kerap menuai kontroversi. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi para kreator digital agar lebih peka dan bijak dalam membuat konten, terutama saat menyangkut penderitaan orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *