Tak Bawa KTP, Ibu Kesakitan Ditolak Berobat di Puskesmas, Netizen Geram

Sabtu, 15 Februari 2025 07:31 WITA | Ramansyah

Jakarta, INFOO24JAM.ID – Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu kesakitan dan ditolak berobat di Puskesmas karena tidak membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) mendadak viral di media sosial. Kejadian yang disebut terjadi di Kabupaten Siak, Riau, ini menuai kecaman luas dari netizen, yang menilai kebijakan administrasi seharusnya tidak menghalangi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama dalam kondisi darurat.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun X @JhonSitorus_18 dan langsung mendapat respons luas dari warganet. Dalam video tersebut, terlihat seorang ibu mengenakan sweater abu-abu tampak lemah dan merintih kesakitan, namun tidak mendapat respons dari petugas puskesmas.

“Tadi aku bilang, bang, tolong aku. Perutku sakit,” ungkap ibu tersebut dengan suara lirih.

Namun, permintaannya tidak digubris. Dengan nada penuh keputusasaan, ia kembali berkata, “Aku orang susah, bukan orang kaya.”

Baca juga:

Penumpang Tertinggal Kapal di Pelabuhan Merak Gara-Gara Beli Mie Instan

Netizen pun meluapkan kemarahannya atas kejadian ini. Banyak yang menilai seharusnya petugas puskesmas tetap memberikan pertolongan pertama, sembari menunggu keluarga pasien membawa dokumen yang dibutuhkan.

“Di negeri ini semua yang katanya online ternyata masih ribet. Apalagi kalau menyangkut birokrasi, belibetnya luar biasa,” komentar akun @muh***.

“Seharusnya ditolong dulu, KTP bisa menyusul. Masa administrasi lebih penting dari nyawa?” tulis akun @bap***.

Selain itu, banyak yang menyoroti sistem administrasi yang seharusnya lebih canggih. Dengan adanya E-KTP dan sistem kependudukan berbasis digital, data pasien seharusnya bisa diakses dengan mudah, tanpa harus mengandalkan dokumen fisik.

“Padahal sekarang sudah ada E-KTP, semua data sudah terintegrasi. Kenapa petugas puskesmas tidak bisa mengaksesnya? Cukup ketik nama atau scan sidik jari, data pasti muncul,” kritik akun @alf***.

Di tengah sorotan publik, sejumlah pihak mendesak adanya evaluasi terhadap kebijakan administrasi di fasilitas kesehatan. Mereka menilai bahwa prosedur yang terlalu kaku dapat membahayakan nyawa pasien yang membutuhkan pertolongan segera.

“Puskesmas itu milik pemerintah, dibiayai oleh pemerintah. Kenapa rakyat kecil yang mau berobat dipersulit hanya karena tidak membawa KTP? Di mana hati nurani mereka?” ujar akun @iyo***.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Puskesmas maupun Dinas Kesehatan setempat. Namun, desakan dari publik terus menguat agar kasus serupa tidak terulang dan pelayanan kesehatan lebih mengutamakan kemanusiaan di atas prosedur administrasi.

Baca juga:

Istri dan Anaknya Tewas Berpelukan Akibat Banjir, Sikap Suami Bikin Warga Geram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *