Inspeksi Mendadak DPRD Makassar: Penuhi Janji kepada Pedagang Pasar Sawah
Sulsel
INFOO24JAM.ID, Gorontalo – Jurusan ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo buka jalan bagi kolaborasi strategis antara dunia akademik dan industri penyiaran. Hal ini saat dalam kunjungan puluhan mahasiswa Ilmu Komunikasi ke Stasiun TVRI Gorontalo, Selasa (16/9/2025).
Sebagai Dekan FIS, Dr. Drs. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar kegiatan studi lapangan biasa, melainkan langkah awal untuk membangun sinergi yang berkelanjutan dan bermakna.
“Kehadiran mahasiswa kami hari ini memiliki maksud yang lebih dalam dari sekadar belajar penyiaran. Kami melihat potensi besar untuk menjalin kolaborasi dan sinergi yang konkret dengan TVRI ke depannya. Visi kami adalah dapat bersama-sama menciptakan program acara di televisi yang melibatkan mahasiswa, sekaligus mengembangkan kegiatan-kegiatan kreatif yang memperkaya lingkungan kampus UNG,” papar Zuchri Abdussamad dengan penuh antusias.
Pernyataan sang Dekan ini langsung disambut positif oleh jajaran pimpinan TVRI Gorontalo. Kepala Stasiun TVRI Gorontalo, Maria Margaretha Sopamena, menyatakan komitmen lembaganya untuk mendukung penuh ide kolaborasi tersebut.
“Kami menyambut baik visi dan inisiatif yang disampaikan oleh Dekan FIS UNG. TVRI pada hakikatnya adalah laboratorium penyiaran milik masyarakat, termasuk untuk kalangan akademisi. Kami membuka pintu lebar-lebar bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi UNG untuk turut ambil bagian dalam berbagai program acara kami. Mari kita wujudkan laboratorium kreatif ini bersama,” ujar Maria dalam sambutannya.
Dalam kunjungan tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Produksi Media Penyiaran. Para mahasiswa mendapat kesempatan langka untuk menjajal langsung fasilitas penyiaran kelas nasional, seperti studio berita, ruang kontrol master, dan peralatan produksi, yang selama ini hanya dipelajari secara teoritis di dalam kelas. Dipandu langsung oleh para profesional TVRI, Nur Afandi (Kepala Tim Promo, Program, dan Desain) dan Rustam (Tim Teknis Kerja Media), mahasiswa mendapatkan pandangan komprehensif tentang proses produksi berita, manajemen redaksi, hingga teknik penyiaran.
Ramansyah, S.Sos., M.I.Kom., selaku Dosen Pengampu mata kuliah, menyatakan bahwa momen ini merupakan perpaduan sempurna antara teori dan praktik. “Ini adalah implementasi langsung dari silabus kami. Mahasiswa tidak hanya melihat peralatan canggih, tetapi memahami alur kerja, etika produksi, dan tantangan riil di lapangan. Pengalaman langsung seperti ini tidak tergantikan oleh teori di kelas mana pun,” ujarnya. Ia juga menambahkan, “Atas dukungan dan bimbingan dari tim TVRI, khususnya Nur Afandi dan Rustam, mahasiswa kami dapat memahami secara komprehensif seluk-beluk produksi program televisi. Lebih dari itu, mereka juga menyaksikan langsung bagaimana jejaring antara kampus dan industri dibangun, yang sangat berharga untuk karir mereka kelak.”
Para mahasiswa pun mendapat kesempatan langka untuk menjajal langsung dan menyaksikan operasional fasilitas penyiaran kelas nasional, seperti studio berita dan ruang kontrol master, yang selama ini hanya dipelajari secara teoritis di dalam kelas. Antusiasme mereka terlihat jelas selama sesi tanya jawab dan tur keliling, menyadari bahwa visi pimpinan mereka untuk membuka peluang karir dan pengalaman praktis mulai direalisasikan.
Dengan terbukanya jalur komunikasi formal di tingkat pimpinan, kunjungan ini diproyeksikan menjadi titik awal bagi berbagai bentuk kerja sama strategis lainnya. Magang terstruktur, workshop bersama, dan co-production program menjadi beberapa agenda potensial yang akan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak, khususnya dalam mencetak calon jurnalis dan praktisi media yang kompeten serta siap bersaing di dunia industri.