Dukung Program MULIA, Kelurahan Baru Gelar Sosialisasi Pengurangan dan Pengelolaan Sampah

Rabu, 16 Juli 2025 11:18 WITA | Lukman Hakim

MAKASSAR, INFOO24JAM – Mendukung program Pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham, Pemerintah Kelurahan Baru dan Kepala UPT pengelolah losari menggelar sosialisasi tentang rencana pengurangan dan pengelolaan sampah bersama pedagang pisang epe di Losari, Kamis (17/07/2025).

Lurah Baru, Fajar mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi di wilayah Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar.

“Tujuannya itu meningkatkan pengelolaan sampah organik kulit pisang di wilayah kecamatan Ujung pandang atau Pantai Losari serta mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan yang ditimbulkan oleh sampah dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah organik sebagai sumber daya,” ucap Fajar.

Adapun jenis sampah yang diolah yaitu kulit pisang yang dihasilkan oleh pedagang pisang epe di sekitar Pantai Losari.

“Jadi metode pengolahan sampah organik kulit pisang akan dilakukan melalui metode composting yaitu proses penguraian kulit pisang menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk,” ucapnya.

Baca juga:

Pelajar SMK di Gowa Kritis Usai Dikeroyok, Aksi Brutal Terekam CCTV dan Viral di Medsos

ia menyampaikan bahwa fasilitas pengolahan sampah organik (kulit pisang) akan disediakan dan diolah oleh pihak pertama sedangkan pihak kedua akan memilah sampah pisang tersebut.

“Dan mengantar ke lokasi pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle( TPS3R) Karebosi serta membantu menyediakan komposter,” tambahnya.

, mengurangi beban sampah di TPA Antang dan pencemaran lingkungan efek rumah kaca CO2 / gas metana dari pembuangan sampah organik khususx Ampas Kopi, Kulit Pisang dan Daun, maka TPS3R Kel.Baru berinovasi menggurangi Sampah Organik langsung dr sumbernya.

Limbah Kulit Pisang akan diperoleh dari pedagang Pisang Epe sekitar Losari dan Jalan Lamaddukelleng, ampas kopi dari kafe dan resto, daun dari pohon penghijauan yang gugur.

Ketiga limbah ini akan diolah di TPS3R Kel Baru untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti kompos, pakan ternak dan lainnya. Jika ini berjalan maksimal TPS3R Kel. Baru akan menarget 200kgs limbah organik per hari dapat direduksi dan olah di TPS3R. (Irwan)

Baca juga:

Remaja di Halmahera Selatan Lecehkan Gerakan Salat, Aksi Tak Pantas Ini Tuai Kecaman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *